Jumat, 11 Mei 2012

Wanita Perkasa

Ada sebuah uangkapan menyebutkan bahwa "wanita itu adalah perhiasan dunia" ungkapan bijak itu syarat akan makna. Wanita dengan kelembutannya mampu menorehkan sejarah yang harum dalam kehidupannya, sebut saja RA Kartini sebagai tokoh pejuang emansipasi wanita. Kita patut bangga dan bahagia karena atas perjuangnnya, wanita Indonesia dapat menimba ilmu dan berpendidikan sampai tinggi. Tak hanya itu sekarang wanita juga dapat berperan dalam setiap dinamika kehidupan pada segala bidang.
Mungkin ini adalah cerita klasik tentang perjuangan seorang Kartini pada masanya. Namun karena Beliaulah kita wanita dapat merasakan manfaatnya. Banyak cerita wanita-wanita hebat yang membanggakan untuk keluarga dan bangsanya.
Seperti kisah nenek-nenek dan ibu ku yang berjuang demi keluarga. Ya pantaslah bila mereka kami sebut pahlawan keluarga, dimana setiap jerih kerja yang dilakukannya semata demi menopang hidup seluruh keluarga. Nenek yang seorang guru Aljabar dikenal sebagai orang yang disiplin tinggi dan selalu perfect dalam segala hal. Barangkali utk anak cucunya itu sangat tidak mengenakan karena harus taat pada aturan sang nenek. Tetapi taukah bahwa hal itu sangat bermanfaat bagi kami anak cucunya, dikemudian hari karena dapat memetik hasil dari disiplin tersebut.Perjuangnya tiada tara mengajar di sekolah pada waktu pagi hingga siang dan saat sore menjelang nenek juga mengajar les. Mungkin seperti lagu himne guru kau memang pahlawan tanpa tanda jasa, bukan saja untuk negara tetapi juga untuk keluarga.
Sebagai single parent yang berjuang untuk ke 4 anaknya, nenek juga seorang wanita yang tangguh. Selain mengajar di sekolah nenek juga memberikan les privat untuk murid-muridnya yang ingin mempelajari ilmu aljabar dengan detail dan menambah kemampuannya dalam materi tersebut.

Tak hanya itu saja yang membuatku bangga pada perjuangannya, di usianya yang semakin senja, nenek sangat bersemangat untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci dan menyetrika, padahal tubuhnya kian renta dan ditambah penyakit yang dideritanya. Namun semua itu tak menghalangi semangatnya untuk tetap aktif melakukan kegiatan dirumah maupun diluar rumah. Nenek sangat senang jika menghadiri pertemuan pengajian ibu-ibu sepuh sebayanya. Jika suatu saat beliau melewatkan moment tersebut terlihat diwajahnya gurat kekecewaan karena tidak bisa hadir. Namun kadang nenek menepis kekecewaan itu dengan banyak berdoa kepada Allah. Selain itu nenek khusuk dalam setiap doanya, siapapun didoakannya dari anak-anak, saudara2, menantu serta cucu2 dan teman-temannya semua disebut dalam doanya.

Dan tak hanya itu saja, setelah pensiun dari PNS nenek masih menopang hidup saudaranya. Selamat hari kartini, Smoga semangatmu jadi mendorong untuk kami melakukan yang terbaik dan bermanfaat untuk kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar